Tegas! Ini Peringatan Tokoh Papua Soal Ancaman NFRPB ke Jokowi

Ramses Ohee
Ancaman organisasi Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) terhadap Presiden Joko Widodo mendapat reaksi dari Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Ramses Ohee.
Ramses menegaskan, upaya siapapun dari kelompok manapun yang ingin memisahkan Papua dari NKRI, akan sia-sia. Pasalnya, kata Ramses, Papua menjadi bagian dari NKRI tak lepas dari restu Tuhan. Selain itu, PBB yang dulu menjadi saksi untuk para tokoh Papua meminta menjadi bagian dari NKRI masih PBB yang sama dan tak ada PBB yang lain.
Hal ini disampaikan Ramses Ohee, menanggapi statemen dari NFRPB yang telah bersurat ke Presiden Jokowi untuk meminta dialog damai terkait status Papua dalam bingkai NKRI. Dimana, jika tak mendapatkan jawaban, maka NFRPB akan membawa persoalan Papua ke Mahkamah Internasional, PBB.
"Saya juga baru dengar soal kelompok NFRPB ini, namun sebagai orang tua di Papua, saya mau sampaikan bahwa Papua hadir dan menjadi bagian dari NKRI adalah kehendak Tuhan. Saat itu ada 1.026 putra Papua mengikuti dewan musyawarah Pepera bersama PBB mulai 12 Juli - 2 Agustus 1969 dan hasilnya kami menyatakan bagian dari NKRI, lalu apa yang mau dipersoalkan," ujar Ramses di kediamannya, Senin (24/7) sebagaimana dilansir dari Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group).
Dari 1.026 orang ini dihadiri 7 wilayah adat mulai dari Lapago, Meepago, Saireri, Animha,Tabi hingga wilayah Papua Barat dan dicetuskan bahwa Papua bagian sah dari NKRI dan tak ada 1 bangsa manapun yang bisa memisahkan. Namun jauh-jauh hari, kata Ramses, Papua juga sudah terlibat dalam bersatunya Indonesia. Yakni, lewat moment sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dimana dua wakil Papua, Porey dan Orpa yang merupakan kedua orang tuanya.
"Jadi sebelum ada Pepera, kami juga telah memiliki komitmen untuk bersatu dengan Indonsia. Kami tak bisa dipisahkan dengan apapun dan pernyataan ini telah diabadikan di PBB," tegasnya.
Ramses menambahkan bahwa anak-anak yang baru lahir harus tunduk pada orang tua yang hadir sejak kemerdekaan hingga saat ini. "Sebagai ahli waris sumpah pemuda, saya sampaikan kepada pemuda bahwa Papua bagian sah dari Indonesia dan tak bisa dipisahkan oleh apapun. Kemerdekaan adalah buah pertama yang dipetik dari Sumpah Pemuda maupun Pepera," jelasnya.
"Belajar yang baik dan bukan merongrong perjuangan yang sudah diakui dunia. Saya juga berharap guru, dosen dan pemuka agama bisa menyampaikan ini. Jangan hanya ilmu formal tapi juga menjelaskan tentang Pancasila. Ajarkan kepada umat maupun anak-anak yang sedang belajar. Itu tanggungjawab guru, dosen maupun pemuka agama," ucap Ramses.
Ramses menyakini bahwa upaya NFRPB atau siapa saja yang tengah berupaya melepas Papua dari NKRI dengan cara apapun tidak akan berhasil, sebab Tuhan sudah merestui ini.
"Saya sebagai orang tua balik bertanya apakah ada orang membangun rumah di dalam rumah, atau adakah orang yang membangun kebun di dalam kebun? itu tak pernah ada, apalagi PBB saat ini. Silahkan angkat kaki jika tak setuju dengan NKRI," tegasnya.
Ramses Ohee juga menyampaikan bahwa tak ada tempat di wilayah Indonesia untuk mereka yang berseberangan dengan Pancasila. Apakah itu teroris, komunis ataupun separatis. BMP kata Ramses sangat mendukung apa kebijakan pemerintah untuk menghapus organisasi yang tak sejalan.
"Tegas saya sampaikan bahwa tak ada tempat untuk mereka, organisasi yang berseberangan. Ini Indonesia negara pluralisme yang menjadi kuat karena keberagaman. Semuanya terangkum dalam kebhinekaan," tegas Ramses menyoal ormas radikal yang dilarang di Indonesia.
"Kalau mau buat sesuatu yang tidak sejalan dengan Pancasila, silahkan angkat kaki. Ini Papua bagian dari NKRI dan semua orang diatur dengan aturan, bukan buat semaunya. Aparat keamanan juga harus menindak, jangan didiamkan," tegasnya.
Pria yang juga menjadi tokoh Pepera ini menyampaikan bahwa akan lebih banyak warga yang mendukung pembubaran organisasi yang berseberangan dengan Pancasila, sebab selama ini kelompok - kelompok inilah yang meresahkan masyarakat.
"Anggap saja yang berseberangan ini adalah PKI, mereka separatis dan ini negara hukum jadi semua harus tunduk pada hukum, aparat jangan takut untuk bertindak. Semua yang tidak patuh dengan cita-cita bangsa hapus saja. Indonesia bagai kebun yang harus ditanami untuk dinikmati dalam bentuk kesejahteraan dan tak ada tempat untuk rumput tumbuh," tegas Ramses.(sad/jpg/JPC)
Sumber: http://www.jawapos.com

Disqus Comments