Galangan Kapal ilustarasi foto-google |
Kedua belas wilayah tersebut adalah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi serta Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Jawa Timur.
"Kedua belas lokasi tersebut berpotensi mendukung industri perkapalan dalam berbagai lini, termasuk tiga wilayah baru potensial untuk pembangunan kapal yaitu Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi, Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Jawa Timur serta Free Trade Zone Batam," kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea dalam diskusi pengembangan investasi perkapalan di Jakarta, Senin.
Dari kedua belas wilayah tersebut, Riau memiliki potensi untuk industri ship repair (perbaikan kapal), sementara Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, serta kawasan Industri Batam, JIIPE, dan Banyuwangi berpotensi baik untuk industri ship repair maupun ship building (pembangunan kapal).
Tamba menambahkan BKPM tengah gencar melakukan kegiatan promosi untuk mendorong investasi sektor perkapalan.
Sejak Oktober 2014 hingga Mei 2015, lembaga itu telah menerima minat investasi sektor perkapalan senilai 9,3 miliar dolar AS.
"Jika terealisasi berpotensi menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 700.000 orang," ujarnya.
BKPM sendiri menyatakan fokus investasi sektor perkapalan akan diarahkan ke investasi jenis kapal yang belum bisa diproduksi oleh dalam negeri dan terintegrasi dengan industri komponen.
"Apalagi jika melihat rencana lima tahun ke depan di mana pemerintah merencanakan pengadaan 1.574 unit kapal, tentunya ini akan menjadi peluang investasi di sektor kemaritiman yang kami promosikan kepada para investor," katanya.
Dewan Penasehat Ikatan Perusahaan Kapal Nasional dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Tjahjono Roesdianto, dalam kesempatan yang sama, menambahkan potensi wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur sebagai pusat industri galangan kapal.
"Kalau bisa dikembangkan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur ini ini jadi industri galangan kapal yang baik. Tapi memang perlu ada ketertarikan dari swasta atau asing agar bisa berkembang," katanya.
BKPM mencatat, sepanjang 2010-2014, realisasi investasi industri galangan kapal tercatat sebesar 212,5 juta dolar AS dengan total 107 proyek yang terlaksana.
Jumlah tersebut berasal dari 10 besar negara investor di industri galangan kapal yaitu Singapura, Inggris, Mauritius, Malaysia, Korea Selatan, Jerman, Australia, Selandia Baru, Swedia dan Jepang.
Editor: Tasrief Tarmizi