Foto?ilustrasi liputan6.com |
Jayapura (Antara Papua) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol Rudolf Rozak dan belasan tokoh masyarakat dan adat pegunungan tengah Papua, menggelar pertemuan tatap muka di Mapolsek Abepura guna membahas persoalan aktual, termasuk kasus organda.
Pantauan lapangan, dalam pertemuan tatap muka yang digelar Rabu pagi hingga siang itu, Wakapolda Brigjen Rudolf didampingi Kapolres Jayapura Kota AKBP Jeremias Rontini, dan Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Yoyok Pranoyo.
"Para kepala suku pegunungan tengah Papua, mereka kooperatif, mereka juga akan mendukung kita, aparat keamanan (TNI-Polri) agar tidak terjadi lagi kekerasan," kata Rudolf kepada wartawan usai pertemuan.
Ia mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati secara lisan bahwa kekerasan di Kota Jayapura belakangan ini akan segera diungkap dengan bantuan para tokoh adat, tokoh masayarakat atau kepala-kepala suku pegunungan tengah Papua yang ada di Kota Jayapura.
"Itulah yang disepakati, bahwa TNI dan Polri siap dibantu. Saya dan jajaran di bawah, TNI akan segera ke rumah keluara korban, para korban untuk memberikan dukungan moril. Kemudian kita buat suatu pertemuan lagi guna menyelesaikan masalah ini," katanya.
Sementara itu, Lesman Tabuni, kepala suku pengendali 16 kabupaten pegunungan tengah Papua yang ada di Kota Jayapura menyesalkan kekerasan yang terjadi di BTN Organda yang berujung tewasnya dua warga dan melukai dua orang lainnya.
"Kami minta maaf, itu tindakan tidak terpuji, membuat malu, kami sebagai tua-tua adat. Kami akan bekerja dengan pihak aparat untuk membantu ungkap masalah ini, kami akan berkoordinasi di internal adat untuk membantu mencari adik-adik kami yang diduga berbuat masalah," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga BTN Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/6) siang tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang.
Informasi yang dihimpun, dua warga BTN Organda yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekolompok orang itu, salah satunya berprofesi sebagai Ketua RT bernama Fredrik, dan satunya lagi Simon, tetangganya Fredrik.
Sedangkan dua warga yang dilaporkan luka-luka, adalah Christofer Maradona dan Chris Wandadaya.
Kelompok yang melakukan penyerangan hingga menewaskan dua warga BTN Organda itu, ditengarai berasal dari pegunungan tengah Papua. (*)
Editor: Anwar Maga
COPYRIGHT © 2015
COPYRIGHT © 2015
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaraPapua.com