Baru-baru ini, tepatnya, Jumat, 13 Desember 2013, warga kabupaten Fakfak, Papua Barat, yang selama ini miskin hiburan, benar-benar terpuaskan dengan diselenggarakan suatu even pertandingan sepakbola berkualitas tinggi, yang seumur-umur belum pernah diselenggarakan di sana. Itu adalah pertandingan sepakbola persahabatan antara Persipura Jayapura vs Perseman Manokwari.
Perseman Manokwari adalah juara Papua Island Cup 2013 yang baru saja diselenggarakan di Fakfak sejak 27 November – 5 Desember 2013. Peserta turnamen antar klub-klub sepakbola di Papua itu diikuti antara lain oleh Perseru Serui, Persiram Raja Ampat, PSBS Biak, Persinab Nabire, Perseman Manokwari, Persis Sorong, dan tuan rumah Persifa Fakfak.
Persipura Jayapura datang dan bertanding dengan kekuatan penuh, antara lain ada Bio Paulin, Ian Kabes, Titus “Tibo” Bonay, Lukas Mandowen, dan kiper asal Korea Selatan Yoo Jae Hun. Sedangkan top scorer ISL 2013 Boas Salossa meskipun ikut hadir, tidak turun main karena masih dalam keadaan cidera.
Pertandingan yang diselenggarakan di Stadion 16 November, Fakfak itu berakhir dengan skor 1-0 untuk Persipura. Gol semata wayang itu dicetak oleh Ricky Kayame.
Karena memang selama ini di Fakfak boleh dikatakan belum pernah ada pertandingan sepakbola yang diikuti oleh klub sebesar Persipura Jayapura, tak heran kalau pertandingan persahabatan itu disambut dengan sangat antusias oleh warga Fakfak. Stadion 16 November yang berkapasitas 15.000 penonton itu pula tak mampu menampungnya. Warga pun terpaksa menonton pertandingan itu dengan berbagai cara; memanjat panggar stadion, menaiki atap rumah-rumah di sekitar lapangan, termasuk cara yang membahayakan nyawanya, yakni memanjat tower tiang listrik! Apalagi ada kabar yang beredar bahwa panitia menjual karcis melebihi kapasitas stadion. Hal ini terindikasi dengan adanya sebagain orang, yang meskipun telah membeli karcis, tidak bisa masuk, karena stadionnya telah penuh.
Sayang sekali antusiasme warga yang begitu tinggi, dan kualitas pertandingan yang seharusnya tinggi pula itu, karena melibatkan juara ISL 2013 Persipura melawan Perseman Manokwari itu, tidak diimbangi dengan kualitas lapangan yang sangat buruk. Selain kontur tanahnya yang tidak rata, kualitas rumput yang jelek, juga kondisi lapangan yang sangat becek, mirip kubangan kerbau.
Seperti yang dikatakan oleh Asisten Pelatih Persipura, Mettu Dwaramuri seusai laga berlangsung “Syukur, puji Tuhan, karena anak-anak bisa memenangkan pertandingan tadi, mereka telah berjuang dan berusaha keras untuk menciptakan gol, kondisi lapangan yang buruk membuat pemain kesulitan mengembangkan permainan.”
Meskipun demikian Persipura rendah hati, tidak sombong. Meskipun telah mempunyai nama sedemikian besar secara nasional, maupun internasional, Boas Salossa dan kawan-kawan tidak mengeluh apalagi menolak main dengan alasan lapangannya jelek. Mereka tetap bermain dengan serius layaknya bermain dalam suatu turnamen resmi.
***
- Artikel ini ditulis berdasarkan informasi dari saudara saya di Fakfak.
Sumber : http://olahraga.kompasiana.com