Facebook akan Pekerjakan 1.000 Orang untuk Tinjau Iklan

Facebook Inc berencana memperkerjakan lebih dari 1.000 orang untuk meninjau dan memastikan iklan-iklan yang dipasang memenuhi persyaratannya. Langkah ini adalah bagian dari upaya untuk mencegah Rusia dan negara lain menggunakan jejaring media sosial untuk ikut campur dalam pemilihan umum di negara lain, kata Facebook, Senin (2/10).
Facebook mengatakan bulan lalu bahwa perusahaan ini percaya Rusia membeli sekitar 3.000 iklan yang memecah belah secara politis di jaringannya di Amerika Serikat beberapa bulan sebelum dan sesudah pemilihan presiden Amerika Serikat November tahun lalu.
Sejak pengungkapannya, Facebook menghadapi pertanyaan dan panggilan untuk meningkatkan peraturan AS dari otoritas AS. Chief Executive Mark Zuckerberg telah menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil perusahaan untuk mencegah pemerintah menyalahgunakan jaringan media sosial terbesar di dunia.
Dalam sebuah pernyataannya Senin, Facebook mengatakan akan menambahkan lebih dari 1.000 orang selama setahun kedepan dan menginvestasikan lebih banyak perangkat lunak untuk menandai dan mecabut iklan secara otomatis.
"Meninjau iklan berarti bukan hanya menilai konten iklan, namun konteks di mana iklan itu dibeli dan khalayak yang dituju - jadi kami mengubah sistem peninjauan iklan untuk lebih memperhatikan sinyal ini," kata perusahaan.
Facebook mengatakan perusahaan tersebut memiliki 17.048 karyawan pada akhir 2016, tidak termasuk kontraktor. Pada Mei, mereka mengatakan akan mempekerjakan lebih dari 3.000 orang pada tahun berikutnya untuk mempercepat penghapusan video yang menunjukkan pembunuhan, bunuh diri dan tindakan kekerasan lainnya yang mengejutkan pengguna.
Seperti perusahaan lain yang juga menjual kolom iklan, Facebook menerbitkan kebijakan tentang apa saja yang boleh diunggah, melarang iklan yang bersifat kekerasan, melakukan diskriminasi berdasarkan ras atau mempromosikan penjualan obat-obatan terlarang.
Dengan lebih dari 5 juta pengiklan berbayar, bagaimanapun, Facebook menemui kesulitan untuk menegakkan semua kebijakannya.
Perusahaan tersebut mengatakan pada Senin bahwa pihaknya akan menyesuaikan kebijakannya lebih jauh "untuk mencegah iklan yang menggunakan ekspresi kekerasan yang lebih halus." Mereka tidak menjelaskan cara apa yang akan digunakan.
Facebook juga mengatakan akan mulai memerlukan dokumentasi yang lebih menyeluruh dari orang-orang yang ingin menjalankan iklan tentang pemilihan federal AS, menuntut agar mereka mengkonfirmasi bisnis atau organisasi mereka.[aa/fw(voaindonesia.com)]

Disqus Comments