Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menyerahkan penghargaan pada transmigran teladan 2017.(Ist) |
JAKARTA – Transmigran Dedi Jubaedi dari permukiman Mahalona SP3, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, meraih peringkat pertama Transmigran Teladan tahun 2017.
Peringkat teladan selanjutnya diraih Triyadi dari Air Balui, SP2, Musi Banyuasin, Sulawesi Selatan, Fathur Aswan, dari Anawua, Sulawesi Tenggara, H. Zainuddin, Brang Lamar, Sumbawa, NTB, Charles Rudolf Yeheskiel Hauteas dari Klus Kualin, Timor Tengah Selatan, NTT dan Karas Namudat, dari Tomage, Fakfak, Papua Barat.
“Para transmigran teladan ini, penghasilannya mencapai ratusan juta dan sudah melebihi rata-rata penghasilan penduduk diwilayahnya, bahkan berhasil membuka atau mengembangkan usaha di wilayah transmigrasi,” jelas Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, usai menyerahkan hadiah dan penghargaan pada para Transmigran Teladan, di kantornya, Selasa (15/8/2017).
Selain mendapat penghargaan, para transmigran teladan ini memperoleh sejumlah uang pembinaan dari Mendes Eko.
Selain kepada transmigran, Mendes PDTT juga menyerahkan penghargaan pada pendamping teladan, yang kali ini seleksinya terbagi dalam tiga wilayah.
Tiga pendamping transmigasi yang terpilih sebagai teladan adalah Nur Irawati dari Jambi, mewakili wilayah Barat, Ni Ketut Sri Astuti (Bali), wakil dari wilayah Tengah dan Leo Pigome, dari Papua, mewakili wilayah Timur.
“Mereka terpilih dari 15.547 Desa, 434 Kabupaten dan 33 Provinsi,” jelas Mendes PDTT. “Para pemenang ini akan mendapat promosi jabatan, sepeda motor dan berkesempatan mengikuti peringatan kemerdekaan di Istana Negara.” ujar Eko.
Eko berharap, kiranya para teladan yang terpilih tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi lampu penerang dan pelopor pencapaian kemandirian kawasan transmigrasi dan kawasan perdesaan serta menjadi panutan dari warga masyarakat diwilayahnya masing-masing.(Tri)
Sumber: Poskotanews