JENEWA - Enam perenang dari Inggris sudah memasuki jam ke 21 berenang di Danau Jenewa menuju Kantor Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa.
Para perenang yang bergabung dalam tim bernama Swim for West Papua tersebut membawa petisi menuntut penentuan nasib sendiri bagi Papua, yang telah mendapat 140.000 tandatangan lewat petisi online di samping juga tanda tangan manual di atas kertas yang belum diketahui berapa jumlahnya.
Mereka memulai aksinya kemarin, berangkat dari Chateau de Chillon di dekat Montreux, tepi Danau Jenewa. Mereka akan menempuh jarak 69 kilometer yang diperkirakan akan memakan waktu 30 jam.
Satuharapan.com belum mendapatkan nama lengkap enam perenang ini. Namun, laporan secara live perjalanan mereka yang dapat diikuti di akun Facebook Swim for West Papua, mengkonfirmasi dilaksanakannya aksi yang sudah dikampanyekan sejak berbulan-bulan lalu. Sebuah perahu yang juga merupakan 'markas' bergerak para perenang tersebut, mengikuti atlet yang berenang secara bergantian. Bendera 'Bintang Kejora' dikibarkan di atas perahu.
Seorang perempuan bernama Abby, menjadi pembuka misi ini kemarin. Ia melompat dari atas perahu dan memulai aksi berenang itu, yang terus dipantau oleh rekan-rekan satu timnya.
Setelah beberapa jam, Abby naik ke perahu lalu misi ini dilanjutkan oleh Tom. Selanjutnya beberapa jam kemudian ia digantikan oleh Carey, dan terakhir, kampten tim, Joel Evans, akan menjadi perenang pamungkas dari misi ini.
Beberapa jam sebelum melakukan aksi mereka, sebuah pernyataan resmi datang dari tim Swim for West Papua.
"Kami, tim Swim for West Papua, ingin Anda tahu mengapa kami berenang. Kami mendukung hak asasi manusia, termasuk (dan khususnya) hak untuk menentukan nasib sendiri bagi Papua.
Hal-hal di atas kapal berjalan dengan baik. Kami 7,48 jam menuju aksi berenang. Suasana di kapal bagus. Kami telah diberkati dengan cuaca yang baik - 26 derajat suhu air dan 33 derajat suhu udara. Semuanya bagus disini!
Kami memperjuangkan kemerdekaan Papua! Papua tidak pernah melepaskan perjuanganmu untuk kebebasan! Kami berdiri bahu membahu dengan Anda dan akan mendukung Anda dalam memperjuangkan kemerdekaan!"
Kami memperjuangkan kemerdekaan Papua! Papua tidak pernah melepaskan perjuanganmu untuk kebebasan! Kami berdiri bahu membahu dengan Anda dan akan mendukung Anda dalam memperjuangkan kemerdekaan!"
Kendati kampanye untuk misi ini telah dilakukan berbulan-bulan sejak Januari lalu, liputan media tampak sangat minim. Pemberitaan terhadap aksi ini juga tergolong sangat sedikit. Informasi lebih rinci tentang misi ini tak banyak tersedia, termasuk tentang nama lengkap para perenang. Benny Wenda, Jurubicara United Liberation Movement for west Papua (ULMWP), yang menjadi pengagas misi ini dan telah terbang ke berbagai negara mengampanyekannya, tidak tampak hadir di perahu tatkala aksi ini dimulai.
Kendati demikian akun FB yang melaporkan secara live aksi ini mendapat cukup banyak tanda like dan komentar dukungan.
Sumber: SATUHARAPAN.COM