 |
| Armada Dornier 328 milik Xpress Air. Sumber gambar: Reni R. |
Direktur Safety Security Quality PT Travel Express Aviation Services, HF Filman mengatakan, rute Sorong- Fakfak-Sorong menjadi kebanggan bagi Xpress Air. Penerbangan tersebut sekaligus sebagai bukti keikutsertaan Xpress Air untuk membantu pemerintah dalam membangun kemajuan daerah di kawasan timur Indonesia, khususnya Papua.
“Penerbangan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Fakfak dalam percepatan pembangunan daerah, juga untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan investor ke Fakfak,” ujar Filman pada penerbangan perkenalannya lagi, yang dihadiri Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas.
Dengan penerbangan tersebut, Xpress Air membantu program pemerintah membangun insfrasturktur, juga sebagai kekuatan Pertahanan Keamanan dan Ketahanan Nasional (Hankamnas) wilayah perbatasan.
Pada penerbangan 26 April itu, pesawat Dornier 328-100 berkapasitas 32 penumpang lepas landas pukul 11.58 WIT dari Bandara Dominique Edward Osok, Sorong. Pesawat diterbangkan oleh Capt Antonius Heru Cahyono dan Capt Hitesh Mehta dengab awak Henny Herianti dan Dian Indriani. Penebangan memakan waktu sekitar 35 menit dan mendarat di Bandara Torea, Fakfak, pada pukul 12.33 waktu setempat.
Penerbangan Sorong-Fakfak-Sorong memiliki frekuensi enam kali seminggu –tidak ada penerbangan rute tersebut pada hari Kamis. Harga tiketnya sekitar Rp600.000. Rencananya, pada 3 Mei, Xpress Air juga akan terbang ke Babo, Teluk Bintuni, dari Sorong.