Tunggakan listrik pelanggan PLN di wilayah Papua dan Papua Barat tergolong sangat tinggi. Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) melansir data yang menyebutkan bahwa tunggakan pelanggan di dua provinsi yang ada di tanah Papua mencapai Rp 51 miliar.
Manager Niaga Pelayanan Pelanggan PLN WP2B, Yosephina Selfiana Kwano mengaku, jumlah tunggakan itu sudah menurun dibanding bulan sebelumnya.
"Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ada sedikit penurunan, karena pada April, tunggakan pelanggan kepada PLN mencapai sebesar Rp52.036.930.624," ucap Yosephina seperti dilansir Antara.
Mayoritas penunggak tertinggi berasal dari kalangan umum yang ada di Kota Jayapura, Manokwari dan Merauke.
"Pemerintah daerah secara merata di setiap kabupaten kota. Sedangkan untuk TNI/Polri, menunggak karena harus menunggu dibayar oleh pusat dari masing-masing institusinya," ujarnya.
PLN WP2B menargetkan, pada semester satu tunggakan listrik bisa turun menjadi Rp 30 miliar. Untuk mengejar target itu pihaknya menggalakkan sosialisasi tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu dan juga menggalakkan hidup hemat listrik.
"Hidup hemat listrik salah satu jalan agar pelanggan tidak banyak membayar listrik, dan kami sering juga bertatap muka secara langsung kepada pelanggan. Juga ada kendaraan keliling kami yang membantu tuk sosialisasi ini, kami juga umumkan di media dan lainnya," ucapnya.
Sumber : Merdeka.com
Manager Niaga Pelayanan Pelanggan PLN WP2B, Yosephina Selfiana Kwano mengaku, jumlah tunggakan itu sudah menurun dibanding bulan sebelumnya.
"Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ada sedikit penurunan, karena pada April, tunggakan pelanggan kepada PLN mencapai sebesar Rp52.036.930.624," ucap Yosephina seperti dilansir Antara.
Mayoritas penunggak tertinggi berasal dari kalangan umum yang ada di Kota Jayapura, Manokwari dan Merauke.
"Pemerintah daerah secara merata di setiap kabupaten kota. Sedangkan untuk TNI/Polri, menunggak karena harus menunggu dibayar oleh pusat dari masing-masing institusinya," ujarnya.
PLN WP2B menargetkan, pada semester satu tunggakan listrik bisa turun menjadi Rp 30 miliar. Untuk mengejar target itu pihaknya menggalakkan sosialisasi tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu dan juga menggalakkan hidup hemat listrik.
"Hidup hemat listrik salah satu jalan agar pelanggan tidak banyak membayar listrik, dan kami sering juga bertatap muka secara langsung kepada pelanggan. Juga ada kendaraan keliling kami yang membantu tuk sosialisasi ini, kami juga umumkan di media dan lainnya," ucapnya.
Sumber : Merdeka.com