Pemuda Minta Jangan Terpancing Isu SARA

Tokoh pemuda dari berbagai elemen di Provinsi Papua saat memberikan keterangan persnya terkait masalah insiden Perumahan Organda Terkait Kasus Pembunuhan 2 Warga Organda Padang Bulan

JAYAPURA -Tindakan anarkhis yang menewaskan warga Perumahan Organda Padang Bulan, yang berbuntut pada kemarahan warga sehingga membakar  sejumlah rumah di Perumahan Organda, serta aksi-aksi lainnya, membuat pemuda yang tergabung dalam KNPI Provinsi Papua, KNPI  Kota Jayapura dan OKP-OKP di Provinsi Papua, angkat bicara.

  Ketua DPD KNPI Kota Jayapura, Beny Gurik, mengatakan, pihaknya mengutuk keras aksi kejahatan di Perumahan Organda tersebut. Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak dari kelompok mana saja jangan terpancing isu-isu yang beredar yang bernuansa Sara, dan mari tetap menjaga Kota Jayapura dan Tanah Papua sebagai zona damai.
  “Kami minta masyarakat menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian, karena kasus ini tidak akan selesai bila masyarakat main hakim sendiri dan menyelesaikan dengan caranya sendiri,” ungkapnya dalam keterangan persnya kepada wartawan di Bangi Kopia Tiam Abepura, Kamis, (11/6).
Dikatakan, kasus menjadi pembelajaran bagi Polisi untuk bekerja di dalam melaksanakan tugasnya, apalagi sudah ditunjang fasilitas yang cukup memadai oleh pemerintah, seperti kendaraan bermotor (roda dua dan roda empat).
  “Harusnya ada upaya-upaya pencegahan yang dilakukan Polisi, jangan sudah ada kasus baru ambil langkah. Kasus ini harus menjadi perhatian kedepannya. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya, supaya ada pembelajaran hukum bagi masyarakat yang lain supaya tidak melakukan kejahatan yang sama,” katanya lagi.
  Sekretaris DPD KNPI Provinsi Papua, Sudin Rettob, mengajak semua pemuda untuk turut berperan aktif dalam membantu aparat kepolisian. Dan semua pihaknya, jangan menyebarkan isu yang tidak bertanggungjawab yang seolah-olah bahwa tindakan ini atas nama suku, ras, agama dan golongan, tetapi itu tindakan atas nama oknum. Karena yang namanya suku, ras, agama dan golongan tidak mengajarkan untuk berbuat kejahatan.

  “Kami sangat mendukung para kepala-kepala suku yang telah menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib. Kami menyampaikan duka mendalam atas kejadian beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
Tokoh Pemuda Pegunungan Tengah, Robert Wanimbo, menandaskan, turut berbelasungkawa kepada keluarga korban.

  Dirinya meminta kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe,SIP,MH agar menjadi penengah dalam menyelesaikan masalah ini diatas para-para adat Pegunungan Tengah-Maluku. Yang dihadiri oleh semua tokoh-tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan Pegunungan Tengah dan Maluku, yang diselesaikan secara kekeluargaan. Dan ini diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

  Mengingat, jangan sampai terjadi isu Sara kedepannya, sebagaimana terjadi di Maluku dan Aceh. Sebab semua suku bangsa di Papua telah hidup dalam suasana hidup rukun dan damai. Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk mengadudombakan masyarakat.
 “Kami tidak mau ada kacau, karena kami sudah hidup rukun dan damai. Kami minta juga Polisi untuk tidak menjastifikasikan kelompok tertentu ada dibalik kasus ini, tetapi melihat masalah ini secara profesional dan proporsional, sebab jika tidak masalah ini tidak akan pernah selesai dan menjadi bumerang di Tanah Papua. Kami mau Tanah Papua tetap aman dan damai,” ujarnya.

“Pihak kepolisian segera mengusut kasus ini, karena kami semua korban (fisik dan psikis), korban psikis, karena kami mau jalan keluar rumah juga terganggu. Sebagaimana kasus di Pasar Youtefa dan di Abepura, dimana Polisi tidak cepat ambil sikap, maka teman-teman dari Maluku yang merasa menjadi korban menyerang suku yang lain. Jadi kalau tidak segera ditengahi, maka akan merebak kemana-mana,” sambungnya.

  Tokoh Pemuda Asal Pegunungan Tengah, Isak Wetipo, mengharapkan, warga Maluku tolong menjaga tali kekeluargaan dan kemanusian. Karena masyarakat yang tidak tahu menahu soal insiden itu menjadi korban, seperti di Asrama Nayak dan Asrama Nabire. Ini sebuah tindakan yang konyol.

  “Mari kita semua lihat masalah yang terjadi ini adalah tindakan oknum, jangan memukul rata,” terangnya.
 Ketua BKPRM Provinsi Papua, juga Pemuda Masyarakat Kei, Irji Matdoan, menuturkan, agar segera mengusut tuntas kasus ini, dan menangkap para pelaku yang adalah akar dari terjadinya kasus ini. Sebab kasus itu tidak manusiawi.
  “Jangan kasus ini membias dan memunculkan kasus baru. Aparat polisi dan pemerintah daerah tolong selesaikan masalah ini, supaya jangan jadi masalah dikemudian hari. Kami serahkan kasus ini kepada Polisi,” tandasnya.

  Sementara itu, Tokoh Pemuda Maluku, Sehan Hanubun, menandaskan, pihaknya menyampaikan turut berduka cita atas kasus itu.

  Selaku pemuda Maluku, memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh Pegunungan Tengah, tokoh pemuda di Provinsi Papua, yang sangat memberikan peran baik dalam menyelesaikan masalah ini.

  “Kepada pemuda Maluku mari menahan diri, karena Ketua IKEMAL Provinsi Papua telah menyerahkan kasus ini kepada aparat keamanan untuk diselesaikan,” pungkasnya.(Nls/don/l03)

Sumber : BintangPapua

Disqus Comments