Jalan yang longsor bisa menjelma menjadi proyek |
Kota_ Setiap awal tahun, sekira Januari hingga Pebruari, kantor-kantor pemerintahan di jajaran Pemerintah Kabupaten Fakfak, mulai diramaikan dengan kedatangan para rekanan atau pengusaha. Kedatangan mereka dengan berbagai maksud. Mulai dari “silaturohim” hingga main ancam. Hah, main ancam?
Ya! Bagi yang paham “dunia perproyekan”, hal ini tidak mengherankan. Berbagai kiat dilakukan demi mendapatkan proyek.
Kemarin siang (28/1), media ini sempat memergoki salah seorang calon kontraktor yang menudingkan telunjuknya kepada salah seorang kepala bidang di salah satu kantor dinas, seraya berkata, “Kalau saya sampai tidak dapat proyek, kau tanggung jawab, ya!”
Kepala Bidang yang tak bersedia disebutkan namanya tersebut mengakui adanya desakan bin ancaman dari salah seorang calon kontraktor.
“Memang benar begitu. Sudah dengar sendiri toh. Seperti itulah setiap tahun. Bahkan saya pernah hampir dipukul. Saya katakan kepada orang tersebut, jangan kau sentuh saya. Saya sudah siap ini. Akhirnya dia tidak jadi pukul,” ujarnya. “Mereka sebenarnya tahu, bahwa hanya kepala dinas yang menentukan kebijakan masalah siapa yang dapat pekerjaan. Tapi mereka ancam Kabidnya.” Lanjutnya.
Bagi pengusaha yang kredibel dan bertanggung jawab serta memiliki reputasi baik, mereka cukup melakukan lobby standar. Namun bagi calon kontraktor yang melakukan intimidasi seperti yang terjadi kemarin, hal itu mengindikasikan bahwa dia tidak kredibel, tidak bertanggung jawab, dan kuat dugaan pekerjaannya tidak beres. (wah)
Sumber : Fakfakinfo.com