Sektor Konstruksi Alami Pertumbuhan Tertinggi
MANOKWARI - Pada tahun 2017 ekonomi Provinsi Papua Barat tumbuh sebesar 4,01 persen dibanding kondisi 2016 (kalender to kalender). Konstruksi merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi 9,44 persen diikuti, real estate 8,43 persen dan lapangan usaha administrasi pemerintahan,pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan 8,14 persen.
Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Papua Barat, Endang Retno Subiandini, didampingi Kabid Perencanaan Wilayah dan Analisis Drs Jerison Sumual,MM dalam rilis,Selasa (6/2) membeberkan perekonomian Papua Barat tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 71.788,56 miliar dan PDRB perkapita mencapai Rp 78,43 juta atau US$ 5.859,39.
Ekonomi Papua Barat dengan migas tahun 2017 tubuh 4,01 persen melambat dibanding 2016 sebesar 4,52 persen. Sedangkan tanpa migas ekonomi Papua Barat tumbuh 6,73 persen lebih tinggi dibanding 2016 sebesar 6,68 persen. Bila dibanding triwulan III-20016,ekonomi Papua Barat dengan migas pada triwulan IV-2017 (q-to-q) tumbuh 5,77 persen atau meningkat3,26 persen.
“Ekonomi Papua Barat dengan migas triwulan IV-2017 bila dibang triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh 6,32 persen meningkat bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 4,86 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Impor Luar Negeri sebesar 777,99 persen,”jelasnya.
Ka BPS menjelaskan, struktur ekonomi Papua Barat pada tahun 2017 didominasi tiga lapangan usaha, yakni,industry pengolahan 25,94 persen, pertambangan dan galian 17,96 persen dan konstruksi 15,64 persen.
Dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Papua Barat tahun 2017 (c-to-c),konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,14 persen, dikuti industry pengolahan 0,86 persen; pertanian, kehutanan dan perikanan 0,52 persen, administrasi, pemerintahan dan jaminan sosial sebesar 0,50 persen.
“Bila dilihat trennya, konstruksi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan sumber pertumbuhan yang kian meningkat, paling tidak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir,” ujarnya.(lm)
Sumber: http://www.radarsorong.com/read/2018/02/07/58029/Pertumbuhan-Ekonomi-Papua-Barat-Melambat
Disqus Comments