Skor yang diraih Mehul mencapai 162, lebih tinggi dari orang-orang genius seperti Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Mehul Garg bersama ibunya, Divya Garg. (ist)
Di keluarganya, Mehul bukan satu-satunya yang berotak encer. Kakaknya yang berusia 13 tahun, Dhruv, juga meraih skor maksimal 162 tahun lalu.
"Saya kadang masih tak percaya ... (saya merasa punya) tanggung jawab yang sangat besar mengasuh dua anak yang sangat sangat cerdas," kata sang ibu, Divya Garg dalam wawancara dengan BBC, Rabu (7/2/2018).
Divya mengatakan sepintas Mehul dan Dhruv tak berbeda dengan bocah kebanyakan. "Mereka normal-normal saja. Tapi mereka punya kemampuan analitis yang sangat menonjol, senang sekali matematika, punya banyak pertanyaan, selalu ingin tahu, ya sifat umum anak-anaklah," kata Divya.
Mehul juga sangat kompetitif. Setelah tahu kakaknya meraih skor sempura tahun lalu, dia memutuskan untuk mengikuti tes IQ ini. "Dia ingin membuktikan tak kalah pintar dari kakaknya," kata Divya.
Mehul mengatakan senang bisa meraih skor yang lebih baik dari Einstein dan Hawking, dua ilmuwan yang masing-masing dikenal sebagai penemu teori relativitas dan penulis buku sains yang sangat populer 'A Brief History of Time'.
"Tentu senang ... saya sangat suka membaca, saya tahu banyak tentang mitologi India," kata Mehul.
"Ini soal bagaimana memanfaatkan otak ... tak ada gunanya punya otak tapi tak bisa memanfaatkannya dengan baik," tuturnya.
Skor sempurna mengantarkan Mehul menjadi anggota Mensa, komunitas orang-orang dengan otak brilian. Nilai 162 yang dia raih, 2 poin lebih baik dari Einstein dan Hawking.
Saat ditanya tentang pekerjaan yang dia incar di masa depan, Mehul mengatakan ingin bekerja di perusahaan teknologi. ***
Sumber: www.suarakarya.id