Jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia dilaporkan terbang sangat dekat dengan pesawat pengintai Amerika Serikat. (Norwegian Air Force/SCANPIX/AFP PHOTO)
JAKARTA CNN Indonesia -- Tiga pejabat pertahanan Amerika Serikat menyebut sebuah jet Sukhoi Su-27 Rusia melakukan pencegatan secara tidak aman terhadap pesawat pengintai Angkatan Laut AS di wilayah internasional Laut Hitam, Senin (29/1).
Pilot pesawat AS melaporkan bahwa jet tempur Rusia terbang dengan jarak 1,5 meter dari pesawat Amerika, kata dua orang pejabat yang dikutip CNN itu secara anonim itu.
Tindakan jet Rusia memaksa pesawat Angkatan Laut AS mengakhiri misinya lebih dini, kata salah seorang di antara mereka.
Kementerian Luar Negeri AS menuding Rusia "jelas melanggar kesepakatan yang ada dan hukum internasional."
"Ini adalah contoh terbaru aktivitas militer Rusia yang mengesampingkan norma dan kesepatakan internasional," kata juru bicara Kemlu AS, Heather Nauert.
Lihat juga: Trump Dukung Hak Menentukan Nasib Sendiri Palestina
"Kami meminta Rusia menghentikan tindakan tidak aman yang meningkatkan risiko miskalkulasi, bahaya bagi awak pesawat kedua pihak dan tabrakan di udara."
Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat di Eropa, pemimpin operasi AS di kawasan, menceritakan lebih banyak detail soal pencegatan itu. Menurut unit itu, peristiwa berlangsung selama dua jam 40 menit.
"Interaksi itu disimpulkan tidak aman karena Su-27 mendekat hingga lima kaki (1,5 meter) dan melintasi langsung jalur terbang EP-3, mengakibatkan EP-3 terbang melewati semprotan jet Su-27," kata juru bicara, Kapten Pamela Kunze, kepada CNN.
"Tindakan tidak aman meningkatkan risiko miskalkulasi dan tabrakan di udara," kata Kunze. "Pesawat AS beroperasi menurut hukum internasional dan tidak memprovokasi aktivitas Rusia."
Lihat juga: Palestina tak akan tunduk pada ancaman Trump
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan jet tempurnya terbang "sangat sesuai dengan aturan internasional" ketiga mencegat kapal pengintai AS.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan "sasaran udara tak teridentifikasi" dideteksi mendekati wilayah udara Rusia pada tengah hari, di atas perairan netral Laut Hitam.
Rusia menyatakan manuver jet tempurnya sesuai dengan hukum internasional. (REUTERS/Eduard Korniyenko)
"Sebuah jet tempur Su-27 dikerahkan untuk mencegat sasaran dan mendekati pesawat dalam jarak aman dan mengidentifikasi pesawat itu sebagai pengintai AS ER-3E (Aries II)," bunyi pernyataan Kemhan Rusia.
"Awak pesawat jet melaporkan identifikasi itu dan menggiringnya agar tidak melanggar wilayah udara Rusia, memerhatikan seluruh langkah keamanan."
Lihat juga: Aktivis Papua Bahas HAM dan Politik dengan Dubes USA
"Seluruh pesawat Su-27 Rusia sangat sesuai dengan peraturan internasional terkait penggunaan wilayah udara internasional dan tidak ada kejadian luar biasa."
Sejumlah interaksi tidak aman yang melibatkan militer Rusia dan AS beberapa kali terjadi di sekitar Laut Hitam.
Rusia, AS dan pasukan NATO beroperasi dalam jarak dekat, terutama sejak Rusia menggenjot keberadaan militernya di kawasan, meyusul pencaplokan Crimea pada 2014 lalu.
Angkatan Laut AS meningkatkan kehadirannya di kawasan dalam beberapa tahun ke belakang.
Analis militer CNN John Kirby mengatakan tindakan jet Rusia itu "tak bisa dimaafkan, provokatif dan berpotensi fatal." (aal/www.cnnindonesia.com)