FAKFAK- Semboyan Masyarakat Kabupaten Fakfak yang dikenal dengan Satu Tungku Tiga Batu merupakan barometer nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa masih sangat kental di Kota Pala ini.
Hal ini diungkapkan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Sidang IX GKI Klasis Fakfak di Jemaat GKI Laharoi.
“Kabupaten Fakfak adalah barometer bineka tunggal ika khususnya di bidang kerohanian. Pasalnya hanya kabupaten Ini yang memiliki semboyan atau tradisi 1 tungku 3 batu, dimana dalam 1 keluarga bisa hidup berdampingan 3 agama yang berbeda yakni islam, protestan dan katolik, saya berharap tradisi ini dapat diberlakukan pula di tanah papua” Ucap Gubernur Papua Barat.
Dominggus juga berpesan kepada seluruh peserta sidanf klasis GKI untuk dapat sehati dan sepikir dalam hal memilih pemimpin klasis yang baru, dengan selalu menjaga kamtibmas dari berbagai ancaman pemahaman radikalisme, terorisme maupun ISIS.
Sementara itu ketua BPAM Sinode, Pdt Andrekus Mofu,M.Th mengatakan, seiring dengan berjalannya waktu saat ini umat kristiani di tanah papua mengami malasalah sosial yang cukup signifikan baik dari keluarga maupun luar.
“Keseimbangan nilai-nilai keagamaan dan toleransi antar umat beragama perlu ditingkatkan, dengan demikian kesenjangan sosial yang dihadapi dapat teratasi dengan baik.
Ketua Sinode juga menghimbau kepada seluruh umatnya untuk tidak terprofokasi dengan hal-hal yang merugikan orang banyak seperti miras, narkoba maupun isis.
Diakhir sambutan, mantan ketua klasis GKI Sorong ini secara resmi membuka sidang klasis IX GKI klasis Fakfak ditandai dengan penabuhan tifa.
Pelaksanaan sidang klasis IX GKI Fakfak yang berlangsung sejak tanggal 8 hingga 10 agustus 2017 ini diikuti sebanyak 119 peserta dari semua perwakilan jemaat GKI se-klasis Fakfak.(***)
Sumber: http://www.teropongnews.com