Ilustrasii/google |
Direktur Utama PDAM Fakfak, Ali Senen dalam bincang-bincang dengan Koran ini mengatakan, kondisi krisis air bersih yang terjadi di Fakfak tidak dapat diprediksikan kapan akan normal kembali walaupun kota Fakfak sempat diguyur hujan. Pasalnya menurut Ali Senen, saat ini pihaknya di PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Fakfak dikarenakan terjadinya kerusakan intake yang menyebabkan menurunnya debit air di daerah tangkapan sumber air besar.
Jebolnya intake air besar yang sudah terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan menurunnya tangkapan air sehingga debit air ditangkapan menurun dengan kapasitas 10 liter per detik yang masuk pada bak penampung PDAM yang terletak di bak penampung petak 6. Selain jebolnya intake pada sumber air besar, PDAM lanjut Ali Senen, juga tidak bisa berharap dari sumber air kali mati yang menurun debitnya, bahkan kondisi terakhir sumber mata air kali mati saat ini sudah terjadi kekeringan akibat musim kemarau.
“Sumber air kali mati sudah mengalami kekeringan akibat musim panas yang terjadi sebulan lalu, sehingga saat ini sumber air kali mati sudah tidak dapat mengalir sampai ke bak penampung milik PDAM yang terletak di Kebun Kapas”, tutur Ali Senen.
Guna memperbaiki jebolnya intake pada sumber air bersih, pihak PDAM kata Ali Senen, masih melakukan kordinasi dengan Pemkab Fakfak dan instansi terkait seperti Dinas PU dan BPBN Daerah. “Untuk perbaiikan intake yang jebol, saat ini PDAM masih berkordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait, sehingga diharapkan penanganan kerusakan intake dapat segera tertangani,” pungkas Ali Senen. (ric)
Sumber : Radar Sorong