![]() |
Hawa Panas India. ©2015 Merdeka.com |
Saat ini banyak belahan dunia yang sedang ditimpa gelombang panas, termasuk Eropa dan Asia. Dampaknya, puluhan orang-orang terkurung di rumah, atau mencari tempat yang dipenuhi air, bahkan ribuan orang dilaporkan meninggal akibat suhu di atas 40 derajat Celcius.
Ya, itu adalah gambaran kemarau dan musim panas yang kini melanda dunia. Lebih dari itu, ternyata ada banyak negara lain yang mengalami sengatan panas dan kemarau yang diibaratkan seperti neraka. 4 Negara ini contohnya.
1. India

- Bulan lalu, suhu beberapa kota besar di India, seperti Mumbai tercatat hampir mencapai 50 derajat Celsius! Bahkan, satelit NASA mengungkap bila bagian utara India menjadi tempat yang paling mudah menguapkan air dibanding tempat lain di seluruh dunia.
Gelombang panas bak sengatan neraka ini dilaporkan telah membunuh sekitar 1400 orang di seluruh India di bulan Juni lalu saja.
Ironisnya, menurut penelitian WRI (World Resources Institute), India kini juga menghadapi krisis air tanah terparah di Bumi. Hal itu dikatakan terjadi akibat eksploitasi air tanah ekstrim untuk pertanian dan irigasi.
2. Puerto Rico

Negara di kepulauan Karibia ini dilaporkan hanya sedikit mendapat hujan di tahun 2015. Saking langkanya, air sampai di kapalkan dari negara lain ke Puerto Rico.
Demi menjaga pasokan air, pemerintah memutus pasokan air bagi beberapa penduduk segara bergiliran 3 hari sekali. Dalam sekali pemutusan, warga bisa tidak menerima air hingga 48 jam!
Untuk membantu warga, pemerintah Puerto Rico memberikan alat penyaring air bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.
3. Korea Utara

Dunia memang tidak bisa melihat langsung keadaan riil Korea Utara akibat sensor ekstrim yang dijalankan pemerintahan Kim Jong Il. Namun, pengamatan satelit NASA menunjukkan bila Korea Utara tengah berjuang melawan kemarau ganas selama 100 tahun terakhir.
Kekeringan telah merenggut sekitar satu per tiga dari sawah di sana dan 2-3 juta penduduk akibat kelaparan dan malnutrisi.
4. Brasil

Ternyata, sedikit air yang dimiliki oleh warga Sao Paulo dilaporkan sangat tercemar akibat kebocoran pipa-pipa pengalir limbah warga. Akibatnya, pemerintah Sao Paulo memberikan peringatan pada warganya untuk pergi dari kota itu bila kemarau semakin parah.
Sumber : www.merdeka.com