Fakfak_ Kasus pengadaan susu untuk ibu hamil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, selain berpotensi merugikan negara lebih dari 200 juta, juga mengakibatkan distributor produk nestle di Fakfak, merugi.

“Saya rugi, karena saya terlanjur membayar ke nestle atas barang tersebut. Ruginya lagi, barang tersebut tidak bisa saya jual. Barangnya memang kurang laku untuk di Fakfak,” jelas Yosep, distributor nestle yang juga pemilik Toko Cendrawasih.
Menurut Yosep, harusnya pihak kejaksaan memberikan surat yang menjelasakan agar dirinya tidak menjual barang tersebut, karena bermasalah.
“Kalau ada surat itu, saya lega. Sebab, surat itu akan saya tembuskan ke nestle di Jakarta. Dengan begitu, meski dibiarkan karena menjadi barang bukti, tidak apa-apa. Kalau tidak ada surat, seandainya ada orang yang berani membeli, saya akan keluarkan,” lanjut Yosep.
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Fakfak, Junjungan Aritonang, SH. MH., beberapa waktu pernah menjelaskan bahwa, pengadaan susu merk Mom and Me ini bermasalah, karena uang dari Dinas Kesehatan sudah dicairkan 100%, tapi barang tidak ada.
“Jadi, nama pengusahanya MS. MS memesan susu dimaksud kepada distributor untuk wilayah Papua Barat yang berada di Sorong. Lalu, distributor mengirimkan susu melalui Toko Cendrawasih yang gudangnya di depan Telkom. Tapi karena MS belum membayar susu tersebut, hingga kini susu itu masih di gudang Cendrawasih. Padahal, dinas kesehatan telah mencairkan anggaran 100%,” jelas Junjungan.
Junjungan melanjutkan, bahwa pengadaan susu untuk ibu hamil ini, menggunakan dana APBD Perubahan tahun 2014. Dalam pagu anggaran tertera 220 juta, namun dalam kontrak senilai 219 juta,
Hingga kini, kejaksaan telah memeriksa para pejabat dinas kesehatan, seperti sekretaris, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), panitia penerima barang, distributor dari Sorong, serta pejabat DPPKAD.
Dijelaskan oleh Yosep, bahwa susu yang diorder tersebut terdiri atas rasa vanilla dan coklat dalam kemasan 350 gr.
“Jumlah keseluruhannya sekitar 63 karton, yang setiap kartonnya berisi 24 pack, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 1.512 pack kemasan 350 gr,” tambah Yosep.
Yosep mengaku bahwa dari pihak dinas kesehatan, salah seorang staf berinisial IL, telah menemui istrinya untuk menyerahkan uang sebesar 50 juta.
“IL datang menemui istri saya, akan menyerahkan uang 50 juta. Tapi saya pesan ke istri saya, jangan menerima uang meski 1 rupiah pun. Sebab saya tidak tahu, untuk apa uang itu,” ujar Yosep.
Hingga kini, Kepala Dinas Kesehatan dan MS, kontraktor susu tersebut, belum berhasil ditemui wartawan. (wah)
Sumber : Infofakfak