Masa Pemerintahan Belanda
Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda di West Nieuw Guinea (Irian Barat/Irian Jaya/tanah Papua sekarang) pada Tahun 1898 dibagi 2 afdeeling (karesidenan) yaitu :
* Afdeeling Noord Nieuw Guinea yang berkedudukan di Manokwari.
* Afdeeling West en Zuid Nieuw Guinea yang berkedudukan di Fakfak.
Fakfak di pilih karena letaknya di tepi/Teluk kecil yang dilindungi 0leh sebuah pulau dan dikelilinggi oleh bukit-bukit.
Pada tanggal 10 Mei 1952, Gubernur Van Waardenburg mengadakan perubahan wilayah menjadi 4 afdeeling yaitu :
* Afdeeling Noord Nieuw Guinea dengan ibukota Hollandia
* Afdeeling Zuid Nieuw Guinea dengan ibukota Merauke
* Afdeeling Centraal Nieuw Guinea dengan ibukota sementara Enarotali
* Afdeeling West Nieuw Guinea dengan ibukota Sorong
Khusus Afdeeling West Nieuw Guinea membawahi 9 onderafdeeling yaitu: Sorong, Makbon, Raja Ampat, Manokwari, Ransiki, Wandamen, Ayamaru, Bintuni dan Fakfak.
Pada Tahun 1961, pembagian wilayah di Nieuw Guinea diubah menjadi 6 afdeeling yaitu, Hollandia, Geelvinkbaai, West Nieuw Guinea, Fakfak, Zuid Nieuw Guinea dan Centraal Bergland.
Afdeeling Fakfak membawahi 3 onderafdeeling yaitu Fakfak, Kaimana dan Mimika
Masa Pemerintahan Republik Indonesia
UU NO. 12 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonomi Di Propinsi Irian Barat.
Pada Tahun 1996 Mimika menjadi kabupaten sendiri dan pada Tahun 2004 Kaimana juga menjadi kabupaten sendiri.
Dengan semangat UU No. 22 Tahun 1999, terbentuklah Kabupaten Sorong Selatan, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.
Sumber : IKMAFA BLOG