Indonesia Ingatkan MSG Tidak Campuri Kedaulatan RI atas Papua

PORT MORESBY - Indonesia mengingatkan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) terus menjalankan mandat sesuai prinsip pembentukan MSG, termasuk tidak mencampuri urusan negara lain apalagi terkait kedaulatan.
Desra Percaya (berbaju kuning) pada Pertemuan Tingkat Menteri Melanesian Spearhead Group (MSG) 12 Februari di Port Moresby, Papua Nugini (Foto: Kemlu)

Hal ini dikatakan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya, selaku ketua delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri MSG di Port Moresby, Papua Nugini, pada 12 Februari lalu.

Indonesia adalah associate member MSG, kelompok negara-negara rumpun Melanesia di Pasifik. MSG beranggotakan Papua Nugini, Solomon Islands, Vanuatu, Fiji dan FLKNS dari Kaledonia Baru. Sementara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), yang oleh RI dipandang sebagai kelompok separatis, sedang berjuang untuk diterima sebagai anggota penuh, setelah saat ini mereka berstatus sebagai peninjau (observer).

Peringatan Desra Percaya agar anggota MSG tidak mencampuri urusan negara lain tidak eksplisit menyinggung soal kedaulatan RI atas Papua. Tetapi tidak dipungkiri hal itulah yang dimaksudkan, setelah dua negara anggota MSG --Vanuatu dan Solomon Islands -- berulang kali mengangkat isu Papua di berbagai forum internasional, termasuk di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam tiga tahun terakhir.

“Penting bagi MSG untuk fokus pada tujuan bersama mencapai kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan, good governance dan keamanan.   Untuk itu, perhatian MSG tidak perlu teralihkan oleh isu-isu yang tidak relevan," kata Desra, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri.

Pada saat yang sama, Indonesia juga kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong pembangunan ekonomi sub-kawasan Melanesia di bawah Keketuaan Papua Nugini.

Lebih lanjut, kata dia, keberadaan Indonesia sebagai bagian utuh MSG dinilai sangat menguntungkan. Secara nyata, Indonesia bertindak sebagai jembatan antara MSG ke berbagai kerja sama regional lainnya, termasuk ASEAN, APEC dan IORA. Ditambah lagi, sejumlah bantuan teknis terus diberikan Indonesia kepada anggota MSG dan Sekretariat MSG.

Dalam pertemuan itu, Desra Percaya juga menyampaikan berbagai kemajuan kerja sama Indonesia di MSG. Salah satunya, Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh pada MSG Regional Security Strategy Working Group (RSS WG) sejak 2017. Indonesia juga terus dorong kerja sama konkrit MSG di bidang demokrasi, maritim, lingkungan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat Melanesia.

“Indonesia juga sepenuhnya mendukung usulan Sekretariat MSG untuk terapkan MSG Corporate Plan 2018-2020 sebagai langkah efektif mencapai visi MSG 2038 Prosperity for All," kata Desra dalam pernyataannya.

Di sela-sela pertemuan tersebut, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika juga mengadakan berbagai pertemuan bilateral antara lain dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon dan Menteri Pertahanan Fiji sebagai upaya pendekatan konkrit terkait implementasi kerja sama dalam konteks MSG ke depan.

MSG merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di sub-kawasan Melanesia, yaitu Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan FLNKS dari Kaledonia Baru. Secara singkat, MSG bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan perdagangan antar anggota, pertukaran budaya Melanesia, serta kerja sama teknik guna mencapai pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, good governance, dan keamanan.

Sebelumnya, Indonesia telah diterima menjadi Associate Member pada KTT ke-20 MSG di Honiara, tahun 2015, saat Kepulauan Solomon menjadi Ketua MSG.

Sumber: SATUHARAPAN.COM

Disqus Comments