Senjata dan Proyektil Insiden Tolikara Dibawa ke Makassar

Senjata dan Proyektil Insiden Tolikara Dibawa ke Makassar
Bupati Tolikara Usman Wanimbo bersama Kapolda Papua Inspketur Jenderal Yotje Mende, Panglima Derah Militer XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Fransen G. Siahaan, Pendeta Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Myarthen Jingga, tokoh muslim ustadz Ali Mukhtar, dan para pemuda muslim serta kristiani, secara simbolik memulai proses relokasi rumah untuk korban yang mengungsi. (CNN Indonesia/ Aghnia Adzkia)

Sejumlah barang bukti tindakan penembakan dalam kerusuhan Tolikara, Papua, dibawa dari Kepolisian Daerah Papua untuk diproses di Laboratorium Forensik di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sudah dibawa senjata, proyektil yang ada di tubuh korban, dan selongsong yang ditemukan di tempat kejadian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Patrige Renwarin kepada CNN Indonesia, Senin (10/8).


Patrige mengaku belum mendapatkan informasi detil mengenai hal ini. Namun, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan forensik terhadap barang-barang tersebut.

Dia juga belum bisa memastikan apakah senjata tersebut milik anggota Polri. Informasi itu baru bisa disampaikan setelah pemeriksaan selesai.

Sementara itu, proses hukum terhadap para tersangka kerusuhan terus berjalan. Polisi masih akan memeriksa saksi-saksi dari pihak panitia penyelenggara.

"Terakhir sudah 68 saksi yang diperiksa," kata Patrige. "Proses hukum terus berjalan."

Dalam kerusuhan yang terjadi pada Hari Idul Fitri itu, sekelompok massa memaksa membubarkan jemaah Salat Ied. Dalam proses pengamanan, seorang warga tewas terkena peluru aparat, sementara belasan lainnya luka-luka.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti meyakini tidak ada pelanggaran prosedur dalam tindakan penembakan tersebut. Dia mengatakan, petugas melepaskan tembakan karena perusuh sudah membahayakan warga.

Dua tersangka, Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo diduga menghasut warga untuk melakukan kerusuhan. Hingga kini, belum ada tersangka baru ditetapkan.

Sumber :http://www.cnnindonesia.com

Disqus Comments