Sejumlah siswa dan seorang anggota gerakan 1000 Guru Kupang belajar bersama di ruangan kelas bekas hibah Belanda, di SD Inpres Aisio, Desa Nunusunu, Kabupaten TTS, NTT, Sabtu (2/5).(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha) |
"Guru yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Papua Barat merupakan program guru garda depan guna meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal di Indonesia," kata Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy di Manokwari, Jumat.
Dia mengatakan, guru yang dikirim ke Provinsi Papua Barat itu tersebar di empat Kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari Selatan sebanyak 30 orang, Kabupaten Tambrauw 10 orang, Kabupaten Sorong 30 orang dan Kabupaten Raja Ampat 31 orang.
"Pemerintah Provinsi Papua Barat berharap guru garda depan yang dikirim pemerintah pusat ini dapat meningkatkan mutu pendidikan dasar di empat kabupaten tersebut," kata Wagub.
Ia mengakui bahwa Provinsi Papua Barat masih kekurangan tenaga guru terutama guru sekolah dasar, namun Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten terus berupaya untuk menambah guru sekolah dasar dari tahun ke tahun.
"Pemerintah Provinsi Papua Barat sedang menyurat pula kepada Presiden melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menambah lagi jumlah guru sekolah dasar karena masih sangat kurang," ujarnya.
Selain itu, katanya, pendidikan dasar di provinsi itu sangat memprihatinkan dan perlu dibenahi oleh Dinas Pendidikan secara serius.
Menurutnya, sejak dilantik menjadi Wakil Gubernur dirinya memantau aktivitas beberapa sekolah dasar di pinggiran Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat. Ia mengatakan kondisinya sangat memprihatinkan karena aktivitas belajar tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Aktivitas belajar sekolah dasar di ibu kota provinsi saja sudah tidak berjalan dengan baik apalagi sekolah yang berada jauh dari ibu kota seperti di daerah-daerah terpencil sehingga harus dibenahi, katanya.
Editor: Unggul Tri Ratomo - http://www.antaranews.com