Tim Transisi : Sanksi FIFA Dicabut Setelah January 2016
Zuhairi menyatakan, akan kembali ke santri setelah tugasnya mereformasi sepakbola nasional sudah berakhir.
Anggota Tim Transisi Zuhairi Misrawi menegaskan, sanksi FIFA terhadap Indonesia akan dicabut setelah Januari 2016, dan ia akan kembali ke pesantren bila tugasnya melakukan reformasi sepakbola nasional sudah selesai.
Hal itu disampaikan Zuhairi saat menerima perwakilan pelatih dan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, di kantor Kemenpora. The Jakmania mendesak pemerintah segera mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI agar persepakbolaan nasional kembali normal.
Dalam pertemuan tersebut, pelatih Persija Rahmad Darmawan menyampaikan alasan pembekuan PSSI sebenarnya kepada Kemenpora.
“Kalau ditanya target pembekuan, seperti yang dikatakan pak Menpora [Imam Nahrawi] adalah membuat federasi yang transparan dan fairplay, dan sehat secara bisnis. Kita tahu ada masalah di federasi kita yang cukup serius soal transparansi dan profesionalitas,” tutur Zuhairi.
“Kita bandingkan dengan India. Hak siar di India mencapai Rp1 triliun, kenapa di kita hanya Rp150 miliar. Kami sekarang sedang belajar dari Jepang, Australia, dan juga yang terdekat Thailand.”
“Belum lagi di klub. Hanya ada tiga klub yang sehat, Persipura [Jayapura], Persib [Bandung], Semen Padang. Selebihnya tidak sehat.”
Zuhairi menegaskan, Tim Transisi dibentuk Kemenpora sebagai acting PSSI, dan akan menyiapkan kongres luar biasa (KLB) pada Desember. Usai KLB, Zuhairi meyakini sanksi FIFA akan dicabut.
“Akan menggelar KLB secepat-cepatnya bulan Desember, atau paling lambat Januari. Kami akan serahkan roadmap ke FIFA. Setelah Januari, FIFA akan cabut pembekuan,” kata Zuhairi.
“Setelah mendengar ini kami akan berkoordinasi dengan Menpora untuk segera menggelar kompetisi. Maka itu, kami akan minta ke PT Liga [Indonesia] untuk segera menggelar kompetisi. Karena, setelah pembekuan, acting PSSI adalah Tim Transisi.”
“Kami ada blueprint sepakbola. Suporter punya hak untuk tahu tentang PSSI, harus tahu kenapa harus ke hukum yang sekarang dalam proses dibanding. Sepakbola milik semua. Saya hanya mengantarkan ini ke gerbang reformasi, setelah itu saya kembali ke santri. Pegang kata-kata saya.”
Albertus Dogopia
Sumber : FourFourTwo
Disqus Comments