Mahasiswa Papua Tuntut Hak Tentukan Sendiri Nasib Papua Barat

Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi menuntut kebebasan, di Gladak, Solo, Jawa Tengah. Foto: MTVN/Pythag

Metrotvnews, Solo: Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menuntut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla memberikan hak kepada masyarakat Papua Barat menentukan nasib sendiri. Menurut mereka, itu merupakan solusi paling demokratis bagi warga Papua Barat. Tuntutan itu disuarakan AMP di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2015).

Koodinator aksi dari AMP, Jhon Paul Waine, mengatakan aksi ini serentak dilakukan di beberapa wilayah di Jawa dan Bali. “Tuntutan AMP di Jawa dan Bali sama,” ungkapnya.

Puluhan mahasiswa Papua terlibat dalam aksi itu. Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan ‘Hak Menentukan Nasib Sendiri: Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat’.

Mereka melakukan orasi bergantian di depan patung Slamet Riyadi. Tiga poin tuntutan disampaikan dalam aksi tersebut. Pertama, memberi kebebasan menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua.

Kedua, menutup dan menghentikan aktivitas eksploitasi perusahaan multinasional seperti Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo, dan perusahaan lain dari seluruh tanah Papua.

“Klaim atas wilayah Papua dilakukan Indonesia dengan kontrak pertama Freeport dua tahun sebelum adanya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera),” imbuh Paul. Ketiga, AMP meminta pemerintah menarik militer Indonesia dari tanah Papua.

Aksi tersebut, menurut Paul, juga sebagai peringatan 53 tahun penandatanganan Perjanjian New York (New York Agreement) antara Belanda dengan Indonesia mengenai sengketa wilayah Papua Barat. Perjanjian yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup rakyat Papua tersebut mereka anggap tidak melibatkan satu pun wakil dari rakyat Papua. 
UWA

Sumber : http://jateng.metrotvnews.com

Disqus Comments