Mereka menuntut pemerintah menghentikan perusahaan multi nasional.
Sabtu, 15 Agustus 2015 |
VIVA.co.id - Menjelang peringatan HUT ke- 70 RI, mahasiswa Papua yang menuntut ilmu diberbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, menggelar aksi menuntut hak menentukan nasib solusi demokratis bagi rakyat Papua.
Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis bagi Rakyat Papua Barat."
Mahasiswa yang berunjuk rasa di Jalan Kusumanegara No.119 Yogyakarta itu juga membawa empat buah replika bendera Bintang Kejora.
Abbi Douw, ketua Aliansi Mahasiswa Papua Komite Yogyakarta, dalam orasinya menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib warga Papua.
"Militer menjadi tameng yang reaksioner dan kesenjangan sosial, kesejahteraan, menjadi alasan untuk menutupi aspirasi kemerdekaan rakyat Papua dari pandangan luas rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional," katanya, Sabtu 15 Agustus 2015.
Dalam orasinya Abbi juga mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas eksplorasi semua perusahaan Multi National Coorporation(MNC) milik negara-negara imperialis seperti Freeport, British Petrolium LNG Tangguh, Medco, dan lainnya.
"Tarik TNI/Polri organik dan non organik dari seluruh tanah Papua," ungkapnya.
Aksi tersebut mendapatkan pengawasan ketat dari aparat kepolisian Polresta Yogya. (asp)
Mahasiswa yang berunjuk rasa di Jalan Kusumanegara No.119 Yogyakarta itu juga membawa empat buah replika bendera Bintang Kejora.
Abbi Douw, ketua Aliansi Mahasiswa Papua Komite Yogyakarta, dalam orasinya menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib warga Papua.
"Militer menjadi tameng yang reaksioner dan kesenjangan sosial, kesejahteraan, menjadi alasan untuk menutupi aspirasi kemerdekaan rakyat Papua dari pandangan luas rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional," katanya, Sabtu 15 Agustus 2015.
Dalam orasinya Abbi juga mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas eksplorasi semua perusahaan Multi National Coorporation(MNC) milik negara-negara imperialis seperti Freeport, British Petrolium LNG Tangguh, Medco, dan lainnya.
"Tarik TNI/Polri organik dan non organik dari seluruh tanah Papua," ungkapnya.
Aksi tersebut mendapatkan pengawasan ketat dari aparat kepolisian Polresta Yogya. (asp)
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id