Suku Adat Ini Tolak Kunjungan Dubes AS

https://lh3.googleusercontent.com/-5ofjjNzNaAY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAABI/7f3mgUsIWVg/s426/photo.jpgKedatangan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) ke Papua Barat selama seminggu ternyata tak berjalan mulus. Kunjungan Dubes ke Distrik Yaur bertujuan untuk melihat ikan hiu Paus. Namun, kunjunga tersebut mendapatkan pentangan dari suku adat setempat. Suku adat Yerisiam Gua, melalui Juru bicara Gunawan Inggeruhi mengatakan bahwa mereka menolak kedatangan dubes. “Ada apa di balik kunjungan untuk melihat hiu paus?” ujar Gunawan sepert tertulis dalam rilis pada 18 Januari 2016.

Sejak Papua berintegrasi dengan Indonesia, imbuh Gunawan, baru saat ini seorang dubes mau datang ke wilayah adat orang Yerisiam dan Yaur. Masyarakat adat setempat, menurut Gunawan, curiga dengan misi tersebut. Pasalnya, sebuah perjalanan yang hanya mau membuktikan laporan turisnya yang selama ini berkunjung ke Taman Nasional Teluk Cenderawasih bahwa selain hiu paus, distrik Yaur memiliki kekayaan alam berupa tambang marmer yang sangat besar dan juga tambang emas yang tidak kalah jauh dengan wilayah tambang emas di derah Papua lainnya. Suku Besar sangat yakin jika kunjungan dubes nantinya akan mengundang investor untuk berinvestasi di wilayah adat mereka. “Amerika jangan bermimpi, hutan Kami sudah Habis oleh kerakusan kelapa sawit, kami tidak lagi akan melepas sejengkal pun kekayaan kami untuk di kelola oleh amerika dan sekutunya,” ujar Gunawan.

Sekertaris Suku Besar Yerisiam Gua, Robertino Hanebora, mengingatkan dampak buruk yang dialami orang Papua semenjak Amerika ikut bermain di sana. Kasus Freeport, kematian anak-anak di Mbua Nduga, masalah perkebunan sawit, dan sejumlah konflik di Papua adalah berawal dari intervensi kepentingan ekonomi Amerika di Papua.

“Sekarang Amerika berkunjung ke daerah di mana hiu paus berada di Nabire, tempat kediaman orang Yaur dan Yerisiam. Cukup sudah, kami orang Yaur dan Yerisiam menolak kehadiran Amerika lagi di tanah Yerisiam dan Yaur, jangan kami jadi korban selanjutnya,” tegas Tino. Masyarakat adat Yerisiam merupakan komunitas pribumi yang mendiami wilayah pesisir utara pulau Papua bagian Barat. Masyarakat ini tersebar di Kabupaten Nabire, Wondama dan Wasior. Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang dikenal dengan hiu paus putih berada dalam wilayah adat Yerisiam dan Yaur.(kliksamarinda.com)

Disqus Comments