SORONG – Jika tak segera dilakukan penangkaran, Burung Kasuari terancam punah. Habitat Kasuari adalah di Salawati, Waigeo Timur, dan Kabupaten Sorong Klamono. Namun, saat ini kasuari kian jarang ditemui. “Kasuari ini sudah betul-betul terancam. Di habitatnya Kasuari sudah jarang sekali ditemukan,” terang Kepala Seksi P3 (Perlindungan Pengawetan Perpetaan) BKSDA, Sollu Batara, S.Hut, MH, pada Radar Sorong, Selasa (19/1).
Dijelaskan Batara lebih lanjut, jika telah jarang ditemui maka harus ada tindakan guna mencegah terjadinya kepunahan pada populasi Kasuari. Salah satunya adalah pengadaan penangkaran khusus untuk kasuari. Mengingat, kepunahan Kasuari dipercepat lagi dengan rusaknya habitat alami, sebagai dampak dari pembalakan liar, kebakaran hutan, bencana alam dan konversi hutan menjadi areal untuk pemanfaatan lain seperti perkebunan, pertambangan, transmigrasi dan pemukiman penduduk
“Upayanya harus ada penangkaran khusus kasuari. Tapi sampai saat ini belum ada yang tertarik untuk penangkaran kasuari ini,”ujar Batara.
Selain Kasuari burung yang menjadi ikon Papua, cenderawasih juga terancam punah. Di habitat aslinya yakni di Waigeo barat, Timur, Pegunungan Arfak, dan Manokwari Cendrawasih mulai berkurang. “Kami ada kegiatan inventarisasi, jadi disitu kita bisa lihat populasi satwa. Yang hutannya masih bagus yah masih banyak,”ungkap Batara.
Sedangkan untuk satwa yang paling rawan dengan penangkapan liar adalah kakatua jambul kuning dan nuri kepala hitam. Untuk saat ini, lanjut Batara, populasi keduanya masih bisa dikatakan aman. Namun, jika berkelanjutan, akan terjadi kepunahan. Selama tahun 2015, dari hasil oparasional oleh BKSDA, ditemukan ratusan kakatua jambul kuning dan nuri kepala hitam yang dipelihara oleh warga.
“Kami adakan sweeping di area rumah warga dan pasar. Ada sekitar 200an yang kami dapatkan sepanjang tahun 2015. Ada yang sayapnya di potong, jadi kami tahan dan rawat dulu sebelum dilepas. Ada juga cendrawasih, tapi Kasuari tidak ada yang kami temukan, mungkin karena infonya dikonsumsi,”jelasnya.
Untuk mencegah meningkatnya pembalakan liar, BKSDA menghimbau, lewat kampanye konservasi, poster, spanduk, dan penyampaian pada masyarakat untuk tidak memiliki satwa yang dilindungi. “Kami juga terus lakukan operasi ke rumah-rumah dan pasar. Tahun 2015 belum ada sangsi, karena mereka belum tahu. Jadi masih sebatas perkenalan dan pemahaman ke masyarakat,”tutupnya.(ayu)
TIGA JENIS BURUNG KHAS PAPUA TERANCAM PUNAH
- - Burung Kasuari
- - Burung Cenderawasih
- - Burung kakatua jambul kuning