Merebak di Amerika Latin dan Eropa, Apa itu Virus Zika?

Virus Zika yang kini telah merebak di Amerika Latin dan mulai menyebar ke sejumlah negara-negara Eropa menjadi perhatian dunia. Virus yang menyebar ke Eropa lewat para wisatawan yang sebelumnya mengunjungi Amerika Latin,  tercatat telah mengalami peningkatan kasus yang cukup signifikan.
Sejumlah fakta dan gejala terjangkitnya manusia oleh virus ini nyaris mirip dengan gejala-gejala yang terjadi akibat flu, sehingga bisa jadi kasus ini nyaris terabaikan karena sejumlah pengidapnya menganggap apa yang mereka rasakan adalah gejala flu biasa.

Otoritas kesehatan Brasil melakukan pengasapan di Stadion Rio

Namun akibat dari penyebaran virus ini tak bisa dianggap remeh karena ia bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Dan sejumlah kasus cacat pada bayi akibat Zika telah terjadi di Brasil.
Tampaknya penting buat pembaca untuk mengetahui lebih dalam perihal virus Zika. Termasuk buat mereka yang akan melakukan perjalanan ke sejumlah negara yang saat ini diketahui telah terjangkit virus tersebut.
Fakta tersebut antara lain:
  • Virus Zika disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang juga dikenal sebagai pembawa virus demam berdarah dengue dan demam kuning.
  • Virus ini pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1940-an namun kini menyebar di kawasan Amerika Latin.
  • Para peneliti menyebutkan sejumlah kasus membuktikan adanya keterkaitan antara microcephalus pada bayi yang lahir di Brasil merupakan akibat dari serangan virus Zika. Microcephalus adalah kasus kelahiran bayi dengan ukuran kepala yang lebih kecil, karena proses pertumbuhan otak yang terganggu.
  • Gejala yang timbul bisa berupa demam dan ruam pada kulit, nammun sebagian besar kasus lainnya bisa tidak menunjukkan gejala apapun, dan saat ini masih belum ditemukan obat penyembuhnya.
  • Gejala lainnya yang bisa terlihat selain demam ringan adalah pembengkakan pada mata, sakit kepala.
  • Cara memerangi penyebaran virus ini adalah membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi area berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus, dan melindungi kulit dari gigitan nyamuk.
Lembaga Kesehatan Dunia atau WHO Senin pekan ini telah memberikan peringatan bahwa virus ini tampaknya telah menyebar hampir ke seluruh kawasan Amerika. Virus ini juga telah ditemukan atau berjangkit di 21 negara di kawasan Karibia dan Amerika Selatan.

Saat ini Brasil tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak akibat terjangkitnya virus Zika, dengan kasus kelahiran bayi microchepalus. Saat ini tercatat 3.893 kasus microchepalus dilaporkan di Brasil sejak Oktober 2015, dibandingkan kasus pada tahun yang sebelumnya yang hanya tercatat 160 kasus.

Sejumlah rumah sakit di negara-negara kawasan Amerika Selatan bahkan telah memberikan peringatan pada kaum perempuan untuk menunda kehamilan.
Fajar Widhiyanto/FW
sumber: www.beritasatu.com/

Disqus Comments