Foto Aspura: Latihan Dasar Kepemimpinan Yang di lakukan di Asrama Putra Fakfak Jayapura Nov 2014 |
Jayapura_Fakf-fak.com Permintaan ganti rugi sebesar Lima Miliar Enam ratus juta rupiah ini membuat sebagian besar penghuni asrama mahasiswa Fakfak di Jayapura harus membebani orang tua juga harus membagi uang kuliah mereka dengan biaya kos rumah, karena asrama yang sudah 37 tahun di tempati harus di kosongkan atas permintaan pemilik tanah
“Tahun lalu saya telah mendatangi Bupati Fakfak selaku kepala pemerintahan, untuk memberitahukan kepemilikan kami atas tanah asrama Fakfak di Jayapura, namun kami tidak di sambut dengan baik oleh karna itu kami harus mengeluarkan penghuni asrama dari wilayah tanah adat kami sampai dengan adanya ganti rugi” tegas Frids Maramra mewakili suku Maramra saat di temui di kediamanya. Minggu 24/04/16
Asrama yang telah melahirkan ratusan sarjana dari kota Fakfak ini tampak sepi tak terurus saat di lewati oleh fakfak.com melihat langsung kondisi asrama yang beralamat di Jalan kesehatan satu nomor 11 kampung tiba-tiba , dengan letak wilayah sangat strategis juga nyamanbagi aktifitas belajar jauh dari kebisingan walau letaknya berada di tengah kota
“lihat kesana papan nama asrama telah di cabut, begitu juga warna dari chat asrama telah di ganti oleh pemilik hak ulayat dan rencananya akan di bangun rumah kos karna tidak ada tangapan pemerintah Fakfak” ujar Mama Yote salah satu warga yang tinggal di sekitar asrama yang telah menjadi orang tua bagi penghuni asrama dari waktu kewaktu.
Sementara itu ketua asrma mahasiswa fakfak di jayapura yang di temui di kontrakan asrama sebagai ganti asrama oleh pemerintah kabupaten fakfak ini mengatakan “Kami telah menemui dan menyurati semua pihak di pemerintah kabupaten Fakfak yang berkaitan dengan persoalan kami, namun sampai saat ini belum ada tanggapan serius untuk mengurusi persoalan ini, sehinga lewat kesempatan ini kami meminta Bupati terpilih kami harap untuk bisa mamasukan persoalan kami dalam seratus hari masa kerja mereka. Satu hari saja untuk asrama kami, dan kepada semua pihak yang peduli terhadap pendidikan untuk bisa bersama kami untuk menyelesaikan persoalan ini” tegas Jamal Renhoat
Lebih lanjut Renhoat menambahkan, ia tidak ingin ada kecemburuan di antara sesama mahasiswa juga penghuni yang dulunya kami sama-sama tinggal di asrama oleh karena bangunan kontrakan pemerintah ini kecil dan mendatangkan masalah di antara kami, karena tidak bisa menampung semua mahasiswa seperti dulunya (anAkMbahAm/fakfak.com)